Mendagri Siap Bantu Polisi Ungkap Kasus Novel

By Admin

nusakini.com--Hingga kini, kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum terungkap. Pihak kepolisian sendiri telah membuat sketsa wajah terduga pelaku penyiraman. Kementerian Dalam Negeri, siap membantu polisi jika diminta mencocokan sketsa wajah dengan data kependudukan. 

Hal tersebut dikatakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat ditanya para wartawan usai menghadiri acara Hari Anti Korupsi se-Dunia Tahun 2017, di Jakarta, Senin (11/12). Menurut Tjahjo, pihaknya tentu akan siap sedia jika diminta membantu. Apalagi, data kependudukan yang dimiliki Kemendagri cukup lengkap dan bisa diandalkan untuk mengidentifikasi seseorang hanya lewat sidik jarinya. 

"Contoh kecil saja, dari sidik jari anda saja langsung kita masukkan, keluar foto anda, " ujarnya. 

Tjahjo mencontohkan saat terjadi tragedi Mina. Saat itu, pemerintah langsung kirim tim, termasuk dari Kemendagri. Tim langsung bekerja mengidentifikasi korban lewat sidik jari. Identitas korban pun cepat diketahui. 

"Kayak kemarin korban yang meninggal kecelakaan di Mina, itu langsung kita bawa tim ke sana, masih ada sidik jari, beres,"katanya. 

Begitu juga saat terjadi kebakaran besar di sebuah pabrik di Tangerang. Tim juga dikirimkan untuk mengidentifikasi korban melalui pengecekan sidik jari. Hasilnya keluar. Informasi korban lebih cepat diketahui. 

"Yang kebakaran di Tangerang juga pakai sidik jari, keluar, sepanjang masih ada sidik jarinya (bisa)," kata Tjahjo. 

Dalam kasus Novel Baswedan, Kemendagri juga bisa membantu. Meski memang sketsa itu baru rekaan yang mendekati fakta. Tapi lewat identifikasi melalui data kependudukan bisa dicari wajah yang mirip dengan dengan sketsa pelaku. 

"Dari sketsa itu, mirip-mirip kan juga bisa dicari, kan sudah canggih. Kalau sketsa kan masih belum fix, setidaknya bisa yang mirip-miriplah," ujarnya. 

Apalagi kata dia, terkait dengan data kependudukan, pihaknya sudah bekerjasama dengan kepolisian. Misalnya dengan Korp Lalu Lintas Polri dan juga dengan Badan Nasional Narkotika (BNN). 

"Yang jelas Kemendagri, Dukcapil sudah kerjasama dengan Korlantas untuk SIM, sudah kerjasama dengan BNN. Jadi misalnya Tjahjo Kumolo buka sudah pernah genggak dia kena kasus narkoba, berurusan dengan Bareskrim, pencet, sudah pernah enggak dia kena kasus-kasus pidana dengan pajak, dengan bea cukai, dengan imigrasi,"tuturnya. 

Hanya saja lanjut Tjahjo, jika mengungkapkan identitas seseorang dengan mengandalkan sketsa agak sulit. Tapi, bukan berarti tidak mungkin. Intinya, harus dicoba dulu. 

"Ini kalau sketsa memang sulit tapi dicoba kan bisa saja. Kira-kira kan apa pun mengungkap sesuatu kalau memang enggaka ada bukti kan bisa dengan analisa. Analisa sketsa juga bagaimana dan yang bersangkutan juga sudah pernah ke rumahnya Novel juga. Katanya sudah (dicoba), tapi saya enggak tahu teknisnya," kata Tjahjo.(p/ab)